Festival ini dihelat masyarakat untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad yaitu Imam Husein bin Ali bin Abu Thalib. Acaranya akan berlangsung bertepatan pada 1-10 Muharam. Setiap tahun, acaranya dipusatkan di depan Balai Raya Semarak Bengkulu (rumah kediaman Gubernur Bengkulu), tepatnya di lapangan Polres Bengkulu.
Festival ini akan dimeriahkan pertunjukan seni, pasar, pameran kriya, serta aneka lomba seperti lomba delman hias, rebana, tari tabot, dan beragam acara seni lainnya. Selain itu tabot yang terbuat dari bambu akan dihiasi unik dengan kertas warna-warni. Apabila kita datang sehari sebelumnya maka jangan lewatkan melihat tabot utama dan tabot kecil dipamerkan dengan lampu kerlap-kerlip menghiasi gelapnya malam.
Tabot sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu at taubat yang artinya miniatur keranda kematian yang bertingkat. Festival Tabot akan menggelar prosesi pengambilan tanah dari pantai untuk kemudian ditempatkan dalam replika keranda Imam Husein. Berikutnya diiringi lantunan musik tradisional maka puluhan tabot tersebut akan diarak mengelilingi kampung-kampung di Bengkulu. Kita akan mendengar iringan tabot ditemani suara alat musik dol yang berbentuk tambur bulat terbuat dari akar bagian bawah pohon kelapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar